Pengertian Masakan Nusantara
Masakan Nusantara
adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan
cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya
dan tradisiNusantara
yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting
dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia
kaya dengan bumbu
berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa
dan gula aren
dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat
yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah,
dan Eropa.
Masakan Nusantara yang Telah Dikenal Masyarakat
a. Nasi
Goreng
Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa
nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng
atau margarin,
biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa, lada dan bumbu-bumbu lainnya, seperti telur, ayam, dan kerupuk. Ada
pula nasi goreng jenis lain yang dibuat bersama ikan asin yang juga populer di
seluruh Indonesia.
Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasionalIndonesia. Dari
sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia,
hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan
nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat
dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling,
hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta.
b. Sate
Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging
kecil-kecil yang ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa
atau bambu kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu. Sate disajikan dengan berbagai
macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate.[1]
Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain.
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan
dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu
masakan nasional Indonesia.Sate juga populer di
negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia; dengan berbagai
suku bangsa dan tradisi seni memasak (lihat Masakan Indonesia)
telah menghasilkan berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate dapat diperoleh dari
pedagang sate keliling, pedagang kaki lima di warung tepi
jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap disajikan dalam pesta dan
kenduri. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan
resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging dapat
dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep
sate yang kaya.
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang,
atau yang lainnya, biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun,
dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah
disajikan dengan lontong atau ketupat.
c. Bakso
Bakso atau baso
adalah jenis bola daging
yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia.Bakso
umumnya dibuat dari campuran daging sapi
giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang
terbuat dari dagingayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Dalam
penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi
bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng dan
seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari
gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis
bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan
ataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain
seperti mi goreng, nasi goreng,
atau cap cai.
d. Gado-Gado
Gado-gado adalah salah satu makanan yang
berasal dari Jawa yang
berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu kacang
atau saus dari kacang tanah dan yang dihaluskan disertai irisan telur dan pada umumnya banyak yang
menambahkan kentang rebus yang sudah dihaluskan untuk saus gado gado kentang
rebus dimasak bersamaan dengan bumbu kacang kemudian di atasnya ditaburi bawang goreng.
Sedikit emping goreng
atau kerupuk (ada
juga yang memakai kerupuk udang) juga ditambahkan.
Gado-gado dapat dimakan begitu saja seperti salad dengan bumbu/saus kacang, tapi juga
dapat dimakan beserta nasi putih atau kadang-kadang juga disajikan dengan lontong.
e. Soto
Soto adalah makanan khas Indonesia
seperti sop yang
terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan
adalah daging sapi dan ayam, tetapi
ada pula yang menggunakan daging babi
atau kambing. Berbagai daerah di Indonesia
memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda,
misalnya soto Madura, soto Kediri, soto Lamongan, soto Jepara, soto Semarang, soto Kudus, soto Betawi, soto Padang, soto Bandung, sroto Sokaraja,
soto Banjar, soto Medan, dan coto Makassar.
Soto juga dinamai menurut kandungannya, misalnya soto ayam, soto babat, dan soto kambing.
Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai kekhasan di setiap daerah. Soto
biasa dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun disertai berbagai macam lauk,
misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang.
Ada pula yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau,
dan koya.
f. Rendang
Rendang atau randang
adalah masakan daging bercita
rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah.
Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang
dengan santankelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat
jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat
bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih
singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang
keemasan.
Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer
di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara,
seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di
daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan
perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di Minangkabau
memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda.
g. Pempek
Pempek atau Empek-empek
adalah makanan khas Palembang yang
terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan
bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan
memproduksinya.Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam
kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang
dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih,
dan garam. Bagi
masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah
nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka
saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak
menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email
dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13
ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan
dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang
dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang
lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama
"ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda
rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.Pempek bisa
ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual
dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir
jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus
pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1
keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan
makanannya.
h. Kerak Telor
Kerak telor adalah makanan
asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam,
ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah
goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah,
kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
Membahas soal makanan khas dari Jakarta
pastinya akan langsung tertuju pada Kerak Telor. Makanan khas yang saat ini
hanya bisa ditemui pada event Jakarta tertentu ini ternyata masih banyak
diminati oleh sebagian warga Jakarta. Pada dasarnya, kita semua tahu bahwa
kuliner khas indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Hampir di
seluruh wilayah indonesia memiliki kuliner khas masing-masing daerah.
Kerak Telor, mendengar nama
makanan ini tentunya kita semua pasti tahu kuliner khas jakarta yang tidak
perlu diragukan lagi cita rasa dan kelezatannya. Tentunya kamu pernah mecoba
makanan khas yang satu ini. Kerak Telor biasanya menjadi makanan yang paling
dicari para pengujung Jakarta Fair atau yang lebih kita kenal sekarang PRJ.
Karena jarang bahkan sangat susah untuk kita jumpai makanan khas jakarta ini di
hari-hari biasa.
Menurut sejarah Kerak Telor sudah ada pada
zaman Belanda menjajah Indonesia pada waktu dulu. Dimana semua berawal
dari coba-coba pada puluhan tahun silam, ketika Batavia atau Jakarta masih
dipenuhi oleh pohon kelapa. Sekawanan Betawi Menteng iseng mencampurkan antara
ketan, kelapa parut dan bumbu dapur lainnya. Iseng-iseng banyak tetangga yang
suka. Pada 1970-an mereka pun mulai mencoba peruntungan dengan berjualan resep
uniknya tersebut di daerah Monas. Ternyata laku keras bahkan seolah sampai
menjadi ciri khas Betawi. Kerak telor sempat menjadi makanan elit khas Betawi
yang terkenal kelezatan rasanya.
Kerak telor merupakan
warisan masa lalu dimana aat itu kota yang bernama Jakarta masih banyak
ditumbuhi pohon kelapa . Karena dahulu hasil kelapa sangat melimpah yang
membuat Jakarta masa lalu bernama sunda kelapa. Buah kelapa yang pada saat itu
sangat berlimpah sangat dimanfaatkan oleh penduduk Jakarta untuk membuat aneka
masakan seperti Nasi Uduk, Soto Betawi, Kerak Telor dan makanan khas Jakarta
lainnya. Tidak heran jika kuliner khas Jakarta begitu banyak mengandung santan.
Cara membuat masakan ini
cukup unik. Saat Kerak Telor sudah setengah matang maka wajan akan dibalik dan
dibiarkan terkena bara api sambil dikipasi agar bara api tetap menyala. Setelah
agak kering dan matang barulah Kerak Telor siap untuk disajikan. Bahan-bahan
Kerak Telor terbuat dari nasi dan ketan aron setengah matang yang dicampur
dengan telur ayam atau telur bebek beserta bumbunya.
i.
Karedok
Karedok
Adalah masakan khas Sunda,dan boleh kita kata juga khas jawa ya yang biasa
umumnya.Masakan Karedok dapat lansung dimakan tanpa dimasak,dan
dengan sayuran masih dalam keadaan segar dan mentah, di antara bahan nya
adalah :Timun, daun kemanggi, terong bulat kecil,buah kol,togenya ,serta
kacang panjangnya.
j.
Ayam Betutu
Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam apisekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh
kabupaten di Bali. Salah
satu produsen betutu adalah desa Melinggih,
kecamatam payangan kabupaten Gianyar. Ayam
betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian pada
upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual.
Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tapi juga tamu manca negara yang datang
ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan atau restoran.
Betutu tidak tahan disimpan lama.
k. Gudeg
Gudeg adalah masakan khas
Jogjakarta, dibuat dari nangka muda, gula merah dan bumbu yang dimasak hingga
berjam-jam. Karena kekhasannya tersebut, jika ke Jogja tanpa makan gudeg,
belumlah afdol. Gudeg dimakan bersama nasi dan lauk pelengkapnya untuk
menetralisir rasa manis dari gudeg. Lauk yang selalu setia mendampingi gudeg
adalah areh (santan kental) dan sambal krecek, tahu atau tempe, telur atau ayam
tergantung selera.
Gudeg dimakan bersama nasi dan
lauk pelengkapnya untuk menetralisir rasa manisdari gudeg. Lauk yang selalu
setia mendampingi gudeg adalah areh (santan kental) dan sambal krecek, tahu
atau tempe, telur atau ayam tergantung selera.
l. Gulai
Gulai adalah salah satu jenis hidangan yang tersebar luas di Nusantara,
terutama di Sumatera dan Jawa serta Semenanjung Malaya. Hidangan ini berasal
dari Sumatera sebagai hasil pengaruh dan penerapan seni memasak India yang kaya
akan rempah dan bumbu seperti kari. Gulai adalah salah satu bumbu hidangan
dasar yang paling dikenal dalam Masakan Minangkabau, kuah gulai yang berwarna kuning ini
menjadi bumbu dan memberikan citarasa bagi berbagai macam hidangan yang
disajikan di rumah makan Padang. Kuah atau bumbu gulai biasanya kental dalam
hidangan Minangkabau, Melayu, dan Aceh, akan
tetapi di Jawa kuah gulai lebih cair menjadi semacam sup yang dihidangkan
panas-panas yang berisi daging atau jeroan kambing.Gulai biasanya disajikan
bersama nasi panas, akan tetapi beberapa resep seperti gulai kambing dapat
dihidangkan bersama roti canai.
n. Tekwan
Tekwan adalah hidangan sup khas Palembang yang
terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil,
dan disajikan dengan menggunakan kuahudang dengan rasa yang khas. Biasanya
pelengkap tekwan adalah sohun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
Tekwan berasal dari kata "Berkotek Samo Kawan", yang dalam bahasa
palembang artinya duduk mengobrol bersama teman.
Cara Melestarikan Masakan Nusantara
Santapan kuliner Indonesia
memang sangat banyak dan beraneka ragam, belum lagi keunikannya. Hal inilah
yang menjadi nilai lebih mengapa lewat jajanan dan makanan kulinerlah budaya
Indonesia pantas untuk dilestarikan juga dijaga keberadaannya.Tengok saja
betawi, salah satu suku asli Indonesia ini eksis melestarikan budayanya dengan
setumpuk jajanan dan santapan kuliner khas Jakartanya.
Makanan khas memang memiliki
hubungan yang sangat erat dengan keberadaan budaya, karena seiring berjalannya
peradaban, makanan memang tidak pernah lepas dari kehidupan, oleh karena itulah
kebudayaan erat dan berjalan beriringan dengan kuliner.
Melestarikan budaya memang
bukan pekerjaan yang mudah, tapi dengan niat tulus dan usaha yang gigih menjaga
budaya menjadi hal yang mudah.Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah mungkin
melestarikan budaya menjadi hal yang mudah, tapi memang tidak begitu adanya.
Masyarakat dengan swadaya sendiri bangkit untuk menjaga juga
melestarikannya.Yang terpenting adalah melestarikan dan memperkenalkan budaya
kita kepada bangsa kita sendiri dan bangsa lain agar setiap orang bisa mengenal
dan ikut melestarikan. Bayangkan saja, bagaimana bisa mempertahankan juga
melestarikan budaya sendiri tapi kita sendiri tidak tahu budaya kita sendiri.Sumber: http://tekinknowledge.blogspot.com/2015/12/masakan-nusantara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar